Selasa, 31 Maret 2015
Jumat, 27 Maret 2015
Aku harus sabar...
Aku harus sabar, ya....karna aku memang musti sabar.
Sabar menunggu kabar,
Sabar menanti pesan balasan,
Sabar menunggu waktu untuk bertemu dan berbincang.
Ya, sekali lagi aku musti bersabar.
Bersabar menghadapin tingkahmu yang kekanakan.
Bersabar menghadapi sikap egois mu ketika kamu letih oleh perkerjaan.
Dan untuk sekian kalinya aku musti bersabar.
Bersabar bahwa aku hanya nomer sekian dihidupmu dibanding rutinitasmu yg padat itu.
Dan menurutku sabar itu tidak ada batasan, apalagi sabar untuk menghadapi orang sepertimu.
Terimakasih karna selalu mengajariku apa artinya "sabar" 😊
Kamis, 26 Maret 2015
Bukan lagi "dulu"
Kita sekarang bukan kita yang dulu.
Kita sekarang bukan lagi kita kemarin.
Kita sekarang bukan lagi kita sebelumnya.
Kita sekarang sudah sibuk, aku dengan kesibukan ku dan kamu sibuk dengan kegiatan mu.
Kita bukan lagi menjadi kita yang dulu.
Dulu....mungkin kita sama.
Yaaa, sama-sama memendam rasa.
Sampai saat ini saya harap masih sama, tapi kenyatannya tidak.
Saya ikhlas,
karna saya paham bahwa setiap yang bersayap akan terbang walau susah payah saya rawat kepompong sampai menjadi kupu-kupu.
Saat ini kita berbeda, berbeda dalam segala hal.
Kamu bagaikan purnama yg selalu dirindukan oleh bulan sedangkan saya hanya menunggu cahayanya menghiasi langit-langit kamar.
Sekarang kita berbeda, tetapi hanya satu doa ku yang tdk pernah berbubah.
"Semoga kesibukanku dan kegiatanmu mendekatkan pada hal yang baik." Amin🙏
Senin, 23 Maret 2015
Sayap yang rentan:))
Seketika aku ingin terbang, tapi sebentar...ada yang terlupakan.
Sayap aku rentan, ya...rentan akan khayalan.
Terkadang hati ingin terbang bebas merasakan indahnya negri di awan, tapi aku sadar disana tidak ada pegangan sama sekali.
Kamu ? Kamu mungkin bisa membawa khayalku terbang tinggi, tapi maaf aku rentan, aku takut terjatuh.
Tapi aku rela bila jatuh bersamamu, karna aku yakin apabila kita jatuh dari langit mungkin ada bintang yg menopang kita :))
Jumat, 20 Maret 2015
Kamu itu warna
Kamu itu seperti warna, aku sering menyebutnya dengan abu-abu.
Entah kenapa abu-abu yg terucap, mungkin kamu pantas dengan sebutan itu.
Bukan putih bukan pula hitam, kamu angin anginan, cuma dateng terus pergi lagi tidak tahu kemana.
Andai saja warna abu-abu mu berubah menjadi warna pelangi, saya mungkin bisa sabar menanti kehadiranmu.
"Titik dua tutup kurung"
Kamis, 19 Maret 2015
Malam
menghabiskan waktu bersamamu sampai larut malam sepertinya hal terindah disetiap hariku.
Tapi malam ini berubah, malam yang saya kenal bukan lagi malam yang indah melainkan malam yang penuh kerisauan.
Malam seperti tidak bersahabat, tidak ramah pada hati dan senyuman ini memudar ketika sang malam datang.
Malam, sampaikan rasa rinduku padanya agar esok malam aku kembali mengagumi keindahan malammu.
Kamu ?
Itu sebait doa ku untuk kamu.
Kamu ? Aku juga tdk tahu siapa kamu, dimana kamu, apa kabar kamu, tapi entah mengapa kamu selalu menjadi kamu ku disetiap doaku.
Sebelumnya Aku tdk mengenalmu, tidak pula mengagumimu, bagai mana caranya kamu tiba-tiba hadir dikehidupanku? Entahlah, mungkin kamu itu adalah kamu atas jawaban segala doaku.
RINDU
Rindu ?
Kalimat sederhana tetapi sangat rumit bila dijelaskan. Terkadang hanya jadi wacana tanpa ada pertemuan
Rindu itu ibarat petir datangnya suka tiba-tiba padahal tdk hujan sama sekali. Andai saja rindu itu datang mengetuk pintu, pasti saya tdk akan membiarkan ia masuk kedalam lubuk hati.
Rindu..rindu.. Kamu selalu jadi hal menakutkan untuk seorang yang terlalu gengsi sepertiku.
Kamis, 12 Maret 2015
Geng-si~
Sebenernya perempuan atau lakilaki itu sama kok, samasama rindu samasama sayang samasama kangen samasama pengen saling menyapa, tapi apa daya semuanya tertutup sama satu hal
Yaitu " GENGSI "
Yaaa....no prob deh ya kalau emang misalkan dengan gengsi kalian bisa saling bertemu, tapi kalau enggak kan rugi sendri. Coba inget inget kata pepatah :
"Malu bilang kangen gak akan ketemu buat lepas kangen" wkaka ngarang
Eh tapi ya gitu deh intinya jangan pernah gengsi ✌️
Langganan:
Postingan (Atom)