Sabtu, 22 April 2017

 assalamuallaikum ...
mau nyapa dulu boleh yaaa? ehhe apa kabar semua? (diharapan kan menjawab "alhamdulillah baik" hehe maksaa yaa)

btw siapa yg pernah patah hati?
yaaa saya juga pernah hehe bodoh memang menaruh hati kepada ciptaannya bukan pada sang pencipta.
tapi, saya berterimakasih karna hati saya dipatahkan :)

dia yg nyaris sempurna, yg selalu ada dihari-hari saya, yg selalu memberikan tangis dan canda, yg membentuk saya hingga menjadi wanita tangguh nan sabar, dia yg selalu mendengarkan keluh kesah saya, nyaris membuat saya lupa bahwa hubungan "pacaran" itu memang tidak ada di ajaran agama, heheh mungkin ini khilaf yg alhamdulillah benar berujung baik.

sehari dua hari, bahkan sebulan sampai 2bulan ini (dan entah sampai kapan sih hehehe)saya blm bisa melupakan sosoknya, entah mengapa mungkin saya terlalu fokus dalam kehilangannya bukan dalam hikmah dibalik ini semua.

sekali kita bertemu dengan sengaja, saya sama sekali tdk mempunyai keberanian untuk menatap wajahnya apalagi matanya, yaAllah jangan sampai rasa yg masih dalam terlihat (hanya itu doa sepanjang disaat saya bertemu).
berbeda saat dulu yg dengan leluasa bercerita dan guyon bersama hehe ada rasa miris (kok gini banget ya) hehe tp sebisa mungkin saya menghargai hijrahnya demi ke istiqomah an ku juga.

bukankah sebaik-baiknya penjaga adalah  doa? alhamdulillah saya bisa menahan rasa meski sesekali meneteskan airmata.
bukan hal mudah melupakan seseorang, akupun tdk berharap banyak sebab tahu diri bahwa wanita pendosa diakhir jaman seperti saya tak pantas untuknya.
rasa itu yg semakin menguatkan ku untuk meninggalkannya juga. keep istiqomah akhi, semoga menjadi lelaki yg salih, maaf dan terimakasih atas segalanya :))